Minggu, 11 September 2011

YADNYA


                          YADNYA           



A. PENDAHULUN
Yadnya adalah  yang tulus iklas tanpa pamrih, yang dilandasi atas cinta kasih.beryadnya merupakan kewajiban yang mutlak bagi umat Hindu. Bahwa eksistensi alam semesta beserta isisnyaini di ciptakan berkat yadnya,yang dilakukan oleh Sang Hyang Widhi. Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia memiliki hutang yang harus kita bayar melalui yadnya pula. Tujuannya adalahsebagai sarana untuk mendekatkan dirikepa Hyang Widhi, sebagai pencipta alam semesta ini, semoga selalu memperoleh perlindunganya.

B. PENGERTIAN DAN HAKEKAT YADNYA

Yadnya pada hakekatnya merupakan bagian ketiga dari  Tri Kerangka agama hindu (tattwa, susila,dan upacara) . dasar keyakinan kepada thus selain yadnya, dikembangkan pula ajaran Panca  Sradha sebagai nama yang terdapat dalam buku panca sradha.
Secara etimologi yadnya berasal dari bahasa sansekerta dari akar kata” yaj  yang berartimemuja”,memberi penghomatan , menjadikan suci, dan mempersembahkan. Pengertian secara umum yadnya disamakan dengan ritual,sedangkan dalam bahasa sehari-hari, yadnys dimaksudkan sebagai upacara keagamaan. Dalam arti sempit di samakan dengan samskara atau sangaskara yang artinya, dengan melihat mensucikan, membiasakan,menjadikannya sempurna, memberi bentuk,melengkapi, memperindah, membentuk, dan membudayakan.





C. TUJUAN MANUSIA BERYADNYA

Wujud nyata dari usaha manusia melakukan yadnya denagan tujuan seperti berikut ini;
1.       sebagai ungkapan rasa sukur dan terimakasih kepda Tuhan atas segala anugrah yang telah di  limpahkannya
2.      sebagai sarana untuk menghubungakan diri dengan tuhan dengan segala manifestasinya
3.      sebagai sarana penyucian lahir dan batin
4.      sebagai sarana untuk memohon keselamatan yang ada di alam semesta ini
5.      sebagai sarana untuk menetralisir pengaruh-pengaruh yang kurang baik
6.      sebagai sarana untuk memohon ampunan atas segala pebuatan yang berdosa
7.      sebagai sarana untuk mengembangkan kebudayaan dan pendidikan praktis pengajaran agama
8.      sebagai sarana untuk mencipatakan keseimbangsn dan keharmonisan kehidupan dengan sesame mahluk hidup dengan tuhan

D. SYARAT- SYARAT MELAKSAKAN YADNYA

Dalam melaksanakan yadnya selain persyaratan berdasarkan dresta dan berlandaskan sastra agama juga hendaknya memperhatikan tiga tuntutan dan tiga persyaratan.
Tiga tuntutan dimaksudkan dalam melaksakan yadnya di tuntut untuk memperhatikan hal- hal sebagai berikut ini
1.       Kebersihan maksunya segala peralatan upakara, seperti banten,tempat dan bangunan serta perlenkapan lainnya hendaknya dijaga kebersihannya
2.    Keseragaman maksudnya adanya tuntunan atau pedoman mengenai tata cara pelaksanaan upacara yadnya yang dilakukan
3.    Ketertiban maksudnya adanya pemimpin yang mengarahkan maksudnya adanya tuntunan atau pedoman mengenai tata cara pelaksanaan upacara yadnya yang dilakukan
4.    Ketertiban pelaksanaan upacara yadnya dari awal sampai akhir sehingga kegiatan  dapat berjalan dengan tertib dan lancar
Tiga persyaratan maksudnya melaksanakan kegiatan yadnya dengan  ketentuan yang ada sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan kemamouan yang ada baik dari segi pendanaan maupun waktu yang ada dengan tidak mengurangi makna pelaksanaan yadnya yang di lakukan. Tiga persyaratan yang dimaksud adalah sebagai berikut

1.       Mudah maksunya segala upakara atau banten mudah di dapatkan di lingkungan sekitar kita
2.      Murah maksudnya barang yang digunakan murah namun kualitasnya cukup baik
3.      Hidmad maksudnya dalam melksanakan yadnya dengan hati yang suci, pikiran yang jernih dan jiwa yang tenang sehingga upacara yadnya itu  dapat berlangsung dengan suasana hidmat

E. PELAKSANAAN YADNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
          Ada beberapa jenis pelaksanaan upacara yadnya, yaitu Nitya Karma, Naimitika Karma, dan Kamya Karma
1.       Nitya Karma adalahyadnya yang dilaksanakan setiap hari, seperti Tri Sandya dan Yadnya Sesa. Yadnya sesa dilaksanakan setalah kita selesai memasak nasidan sebelum makan. Yadnya sesa diaturkan kepada Bhatara=Bhatari di pemerajan Hyang Wisnu di Sumur ( tempat penyimpanan air) Hyang Raditya di atap rumah, Hyang pertiwidan Butha-bhuta di halaman rumah, penunggu karang di tugu, dan tempat- yempat lainnya yang dianggap suci.
2.      Naimitika Karma adalahpelaksanaan yadnya yang dilaksanakan apda waktu-waktu tertentuberdasarkan desa,kala ,dan patra. Sedangkan yadnya yang dilaksanakan pada hari raya baik berdasarkan sasih maupun pawukon. Naimitika Karma yang lain berdasarkan adanya peristiwa yang dianggap perlu untuk di adakan pelaksanaan yadnya, seperti puja wali, selesai pembangunan Candi,galungan, Kuningan, Saraswati, Nyepi, Siwaratri,dll
3.      Kamya Karma adalah pelaksanaan yadnya yang dilaksanakan bersifat isidental( tidak apsti). Kamya Karma misalya melaksanakan Tirta Yatra atau pergi kepura- pura atau tempat suci




Tidak ada komentar:

Posting Komentar